SLANK

Senin, 05 Januari 2015

SAINT LOCO

 SAINT LOCO

NAMA BAND : SAINT LOCO
GENRE MUSIK : HIP ROCK ,
ARTERNATIVE ROCK , NU METAL ,
RAPCORE
KOTA ASAL : JAKARTA INDONESIA
TAHUN AKTIF : 2004 - SEKARANG LABEL : SONY MUSIC
ENTERTAINMENT INDONERIA
(2004-2010) dan Nagaswara
(2011-sekarang) ANGGOTA :
1.Berry Manoch as Mc/rapper
Joe Tirta as Vokal
Nyonk Webster as Drum
Gilbert Joshua as Bass
Iwan Hoediarto as Gitar Mantan Anggota :
as Timotius Firman as Spinner BIOGRAFI : Saint Loco band yang di bentuk
sejak 20 september 2002 yang
didirikan oleh 6 pemuda yang
kreatif yaitu Iwan (gitaris),
Gilbert (bassis), Nyonk (drummer)
, Tius (the spinner), Joe(vokalis) dan Berry (MC) dengan
kesamaan visi dan misi akhirnya
mereka sepakat membuat satu
band dengan genre yang
berbeda dari yang lain yaitu
mengusung genre hip-rock namun ada pula yang menyebut
mereka itu nu metal dan
rapcore.
Sekumpulan bocah-bocah ini ingin
membebaskan dirinya dari
himpitan kerasnya ibu kota. Bagaimana cara mereka untuk
‘survive’ melewati hari demi
hari dengan hal-hal yang positif
Saint Loco pun bukan band
kemaren sore yang tanpa
kualitas. Masing-masing personil memiliki potensi dan telah
melewati jam terbang sebagai
session-player untuk band-band
papan atas negeri ini.
Sebutlah Nyonk yang merupakan
drum session player untuk Glenn Fredly, Project Pop dan
sebagainya, Tius seorang Disc-
Jockey yang pernah menjuarai
event DJ Battle di tahun 2003
dan Berry yang kerap menjuarai
kontes rap di Bandung. Distorsi gitar dalam hentakan
cadas drum yang terkontaminasi
beat-beat Hip-Hop-Rap
merupakan bahan dasar Saint
Loco untuk menyuguhkan 12
lagu dalam album yang diberi judul ROCK UPON THE TIME.
Saint Loco yang resmi masuk
dibawah bendera Sony Music
Indonesia pada 7 May 2004,
menggeber abis 80% lagu-lagu
dialbum ini dalam bahasa asing. Simak saja lagu-lagu
seperti"Famous Freak","Rock Your
Voice"dan"Freedom Fighter"yang
enak dinikmati walau dengan
bahasa Inggris. Namun mereka
juga tidak melupakan bahasa sendiri yang mereka tuntaskan
dalam lagu"Hip
Rock"dan"Metropolis". Sebagai
catatan tersendiri, lagu"Hip
Rock"pernah masuk ke jajaran
lagu-lagu terbaik pada tangga lagu PRAMBORS NuBuzz diawal-
awal karirnya Saint Loco.
Pilihan"Microphone
Anthem"sebagai single pertama
pembuka album ini dirasa sangat
pas sekali.Menurut Saint Loco, lagu ini membawa semangat anak
muda yang penuh percaya diri
untuk menyuarakan hatinya dan
itu tersurat dalam lirik lagu ini.
Dibuka dengan delay gitar yang
disambut rentetan kata-kata yang dirapalkan Berry secara
cepat. Lagu ini menjadi lebih
‘terasa’ karena bersinergi
kuat dengan beat drum. Progessi
chord yang cenderung konstan
ternyata tidak membuat lagu ini terasa membosankan, justru kita
terus menikmati lagu ini dalam
alunan rhythm section yang
melodius sambil menghentakan
kepala.
Dengan komposisi 80% materi berbahasa asing tersebut,
menjadi pertimbangan Sony Music
Indonesia untuk melemparkan
Saint Loco ke pasar Asia
Tenggara. Ini sejalan
dengankontemplasi ke-6 anak muda ini memakai nama Saint
Loco. Nama ini mereka ambil
memaknai arti"Saint"yang hadir
di muka bumi sebagai pembuat
terobosan dan membawa sisi
baru yang lebih cerah. Begitu pula Saint Loco yang ingin
menghadirkan musik Indonesia ke
penjuru dunia.
Ini adalah semangat anak muda
Saint Loco. Generasi yang lahir
dari kerasnya musik rock warisan orang tua dan tumbuh
dalam lingkungan yang
menyatukan mereka untuk
membuat suatu terobosan Setelah sukses dengan album
pertama kini saint loco
meluncurkan album ke 2 pada
tahun 2006 yang bertajuk"Vision
For Transition"Saint Loco
menawarkan konsep musik yang lebih berani. Dari kulit albumnya
sudah terbaca keberanian Saint
Loco dengan memberikan warna-
warna berani dan penempatan
yang terbilang tidak umum.
untuk isinya, rock yang dibawakan mereka kali ini lebih
sing-a-long dibandingkan album
sebelumnya meski tensi tonalitas
rock mereka tetap tinggi.
Dengarkan saja “Kedamaian”,
sebuah lagu mellow-rock yang menampilkan seorang vokalis
bjorky-melankolis, Astrid.
Lagu ini dibuka dengan dentingan
piano dan dihantarkan dalam
beat mid-tempo. Kekuatan lirik
bilingual dan karakter vokal Joe dengan Astrid serta MC Berry
menambah padu lagu yang
menjadi single pertama album ini.
Penggarapan album Vision For
Transition ini menempuh masa 7
bulan preproduction serta pengumpulan materi yang dimulai
sekitar Agustus 2005 dan
dilanjutkan dengan 3 bulan
untuk recording dan 1 bulan
mixing. Karena hampir seluruh
lagu dalam album Vision For Transition dibuat di studio
pribadi milik DJ Tius, Saint Loco
kali ini merasa bisa lebih
mengeksplorasi sound dan
berkespresi sebebas mungkin.
Dengar saja “Terapi Energi” dari track 2, sebuah lagu yang
menampilkan totalitas bermain
musik ala Saint Loco. ‘It’s the
realSaint Loco’.
Mastering album Vision For
Transition ini dikerjakan di sebuah studio bernama Euphonic
Masters yang ada di Memphis ,
Tennese, Amerika Serikat.
Ditangani langsung oleh Brad
Blackwood, seorang insinyur tata
suara kenamaan yang pernah menyabet 9 nominasi Grammy
Award dan 6 nominasi Dove
Award sejak tahun 1998.
Keberanian lainnya yang
ditampilkan Saint Loco adalah
permainan emosi lagu per lagu. Jika disimak dari awal runtutan
lagu dalam album Vision For
Transition ini, Anda akan
dibawabanging your head lalu
diselingi dengan fase exhaling
berganti-gantian. Ini membuat fungsi pendengaran tidak
terganggu dengan bunyi-bunyi
yang pekaknamun Anda akan
dimanja untuk menikmati
petualangan Vision For Transition
ini dengan hati gembira. Mau contoh? Di track 5 kita akan
disuguhi permainan kombinasi
antara gitar akuistik dan crunch
serta synth-string yang
membuai yang hadir di lagu
“Fallin”. Beat middle di “Fallin” ini hadir sebagai penghantar
untuk hentakan di track 6, “Get
Up”.
Setelah lelah moshing dan
jejingkrakan, track selanjutnya
“Centro”, mengistirahatkan pendengaran dalam
instrumentalia tembang
passionate-electronica-sound
sebelum dipecahkan lagi ditrack
berikutnya “Transition”. Setelah sukses dengan album
pertama dan ke duanya saint
loco mendapat cobaan. Di akhir
tahun 2007 sang drummer
mengalami kecelakaan yang
sangat parah yaitu menabrak trotoar yang membuat nyonk
harus keluar dari saint loco
untuk menjalani pengobatan
penuh. dan membuat langkah
mereka untuk meramaikan musik
indonesia sempat tertatih-tatih. Dan pada pertengahan 2008
saint loco di beri kesempatan
untuk berkolaborasi dalam
project band-band se asia
tenggara yang di beri
nama"PROJECT E.A.R"(East Asian Revolution). yang menelurkan
single"MARABAHAYA"dan"SOUTH
EAST A". tidak lama setelah itu,
Saint Loco masih sempat merilis
single"SANTAI SAJA"
Sementara posisi sang drummer di gantikan oleh dj Tius yang
berperan sebagai spiner/
synthisizer.
Sampai akhirnya pada september
2010 Tius keluar dari band. Tak
lama kemudian sang drummer lama yang telah pulih dari
kecelakaan yang hampir
membuat nyawanya melayang
kini telah kembali lagi
bersama"SAINT LOCO"pada bulan
november 2010 pada tahun tersebut juga saint loco sudah
tak kerja sama lagi dengan label
sony music entertainment
indonesia dan pada tahun 2011
saint loco bekerja sama dengan
big indie nagaswara dan merilis 1 buah single yang berjudul"TIME
TO ROCK&ROLL" Setelah beberapa tahun
mengalami problematika
akhirnya"Saint
Loco"mengeluarkan album baru
pada pertengahan tahun 2012
yang bertajuk"MOMENTUM"dengan di awali peluncuran single
pertama mereka yang
berjudul"Tentang kita".
Album yang sempat tertunda 5
tahun karena berbagai masalah
baik masalah internal seperti yang di sebut di atas mapun
masalah dengan label
sebelumnya.Kini Sain Loco
akhirnya resmi meluncurkan
album di tahun 2012. Album ke 3
ini sangat berbeda dengan album pertama dan ke dua.
Selain personil saint loco yang
sekarang cuma berlima setelah
keluar Dj tius, Lagu-lagu mereka
juga cukup berbeda dengan
album pertama dan ke dua. Jika di album pertama dan ke dua
kebanyakan memuat lagu dalan
bahasa inggris di album ke 3
kebanyakan lagu di kelola dalam
bahasa INDONESIA